JAKARTA - Debat Capres ke 3 antara Anies, Prabowo, dan Ganjar malam ini membuka mata dan hati publik siapa yang pantas jadi pemimpin negara ini, dan siapa yang hanya berhalusinasi, atau Megalomania.
Dari perdebatan antar capres malam ini rakyat Indonesia disadarkan bahwa umur dan emosional tidak bisa dibranding dan dibungkus dengan kesan gemoy dan merakyat melalui joget dan tebar-tebar sembako.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies untuk Semua
|
Hal ini ditunjukan Prabowo saat Anies Baswedan mempertanyakan program "Food Estate" yang gagal dan pembelian "Pesawat Bekas". Anies mempertanyakan hal itu di depan 270 juta rakyat Indonesia dengan data dan fakta yang harusnya bisa dijawab oleh Prabowo dengan data dan fakta pula, sehingga rakyat bisa tahu dugaan mana yang salah atau memang data dan faktanya demikian adanya.
Prabowo dengan tidak sabar langsung menyambar, menyela omongan Anies dengan kata menyerang "Itu datanya Salah, " tapi pada saat dia punya kesempatan untuk mengklarifikasi hanya ngomong "Omon-Omon." Mungkin maksud Prabowo, "Anies cuma ngomong-ngomong doang. Tapi karena emosi dan tidak terima dikritik yang keluar dari mulut Prabowo jadi "Omon-Omon."
Baca juga:
Tony Rosyid: Harlah PPP Rasa NU
|
Harusnya Prabowo memuji semua pertanyaan dan dugaan yang disampaikan oleh capres lainnya baik dari Anies atau Ganjar, dan menggunakan jawaban dari pertanyaan lawan untuk menyerang balik, bukan menunjukan ekspresi marah dan tidak terima dengan "Omon-Omon."
Prabowo harusnya menjawab pertanyaan Anies dan Ganjar tentang pembelian "Pesawat Bekas" dengan membandingkannya dengan beli "Pisang Goreng" atau "Susu" yang langsung tersedia saat dipesan, sementara beli pesawat tempur harus tunggu 5 atau 10 tahun, sehubungan masalah Geopolitik dunia tidak baik-baik saja, maka dengan sangat berat hati harus membeli pesawat bekas yang masih layak terbang untuk 15 tahun ke depan. "Gitu aja kok repot, " jelas Gusdur Presiden idola rakyat yang dilenserkan elit tempo dulu.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies Memang Beda
|
Kata "Omon-Omon" yang dilontarkan Prabowo menunjukan emosional yang tidak stabil karena maksudnya "Omong-omong, doang dicampur emosi ya hilang deh huruf "g"nya, yaaa Pak Prabowo, jadi ter"Omon-Omon" deh sekarang. Tapi lumayan Pak, bapak jadi trending dengan Ter"Omon-Omon, "nya.
Debat capres tadi malam harusnya menjadi kemenangan Prabowo karena topiknya "Pertahanan Keamanan, karena itu keahlian, profesi dan jabatan Prabowo saat ini, tapi sayang, karena ter"Omon-Omon" Prabowo kelihatan tidak bekerja selama hampir 5 tahun menjadi Menteri Pertahanan.
Pertanyaan Anies dan ganjar tidak terjawab sama sekali, jawabannya melebar kemana-mana yang tidak ada hubungannya dengan apa yang dipertanyakan. Sementara rakyat yang menunggu jawaban Prabowo dengan data dan fakta, karena hanya dia yang tahu persis tentang data dan fakta pertahanan dan keamanan Indonesia saat ini akhirnya juga ter"Omon-Omon" bengong sambil melongok.
Prabowo tidak perlu menjawab detil tapi cukup secara data global bisa disampaikan sehingga rakyat bisa memahami mengapa "Foot State" gagal, dan mengapa harus membeli "Pesawat Bekas."
Rakyat tidak butuh jawaban data yang rinci sehingga harus mengundang Anies Baswedan secara pribadi untuk diskusi. Ingat Pak Prabowo, masalah yang Bapak-bapak perdebatkan malam ini adalah masalah bangsa dan negara, bukan masalah pribadi antara Prabowo dan Anies. Ingat itu Bapak, 270 juta lebih rakyat Indonesia menyaksikan apa yang bapak tampilkan pada Debat Capres malam tadi.
Jakarta, 7 Januari 2024
Hendri Kampai
Wong Cilik yang Merindukan Pemimpin Baik