Analis JIC:  Presidensi G20 Beri Nilai Tambah Eksistensi Ekonomi Indonesia

JAKARTA - Senior Analis Jakarta Investment Center (JIC) Ayu Adriana S.STP, M.A mengatakan manfaat dari Presidensi G20 bagi Indonesia adalah untuk membuktikan persepsi yang baik atas daya tahan ekonomi Indonesia terhadap krisis global. 

“Momentum presidensi ini hanya terjadi satu kali setiap generasi dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberi nilai tambah bagi pemulihan Indonesia, baik dari sisi aktivitas ekonomi maupun kepercayaan masyarakat domestik dan internasional, ” kata Ayu di Jakarta, Rabu (05/10/2022). 

Baca juga: Hendri Kampai: Anggota Dewan Pers Silahkan Baca Kembali UU No.40 Tahun 1999 tentang Pers Supaya Tidak Salah Jalan

Ayu juga menjelaskan bahwa Indonesia dapat mengorkestrasi agenda pembahasan pada G20 agar mendukung dan berdampak positif dalam pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia. 

“G20 menjadikan Indonesia salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi para pelaku ekonomi dan keuangan. Fenomena ini dapat dimaksimalkan untuk menunjukkan berbagai kemajuan yang telah dicapai Indonesia kepada dunia, dan menjadi titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi global, ” ujar Ayu. 

Baca juga: Hendri Kampai: Demokrasi Adalah Politik Identitas

Bukan hanya itu, Ayu juga melihat Even G20 di Indonesia juga menjadi sarana untuk mengoptimalkan industri pariwisata dan produk unggulan Indonesia kepada masyarakat global, sehingga diharapkan dapat turut menggerakkan perekonomian nasional. 

Lebih lanjut, Ayu melihat bahwa G20 Membuat Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi para pelaku ekonomi dan keuangan. Perhelatan tersebut berguna untuk menunjukkan eksistensi ekonomi Indonesia kepada masyarakat global. 

Baca juga: KPMG Raih Pendapatan Global $36 Miliar di FY2023: Inovasi dan Pertumbuhan Berkelanjutan Menjadi Kunci Sukses

“Hal ini dapat dimanfaatkan untuk showcasing berbagai kemajuan yang telah dicapai Indonesia kepada dunia, dan menjadi titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi pascapandemi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri”, tutupnya. (RM)